Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan membuat gagasan inovasi Kelas Peternakan Rutin untuk Penanggulangan Penyakit Mastitis (KESATRIA MASTITIS). Inovasi ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejadian penyakit mastitis yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas susu. Inovator KESATRIA MASTITIS yaitu Drh. Aril Tri Setiya Perdata (Puskeswan Tutur) dan pertama kali dilakukan di Kecamatan Tutur sebagai kecamatan yang memiliki populasi sapi perah terbesar di Kabupaten Pasuruan.
Selama ini pelayanan pada peternak untuk meningkatkan SDM dilakukan didalam ruangan kelas/ruang tertutup dengan mengundang peternak/kelompok ternak. Namun dengan adanya inovasi KESATRIA MASTITIS ini maka upaya untuk melakukan penanggulangan terhadap penyakit mastitis dilakukan dengan beberapa langkah pembaharuan, antara lain Kelas Lapangan yaitu Pelatihan/praktek pencegahan mastitis ke peternak, dilakukan di lapangan (di kandang, lahan hijauan pakan ternak,dll). Kegiatan ini dilakukan dengan metode “Jemput Bola” bukan peternak yang datang ke tempat petugas, tetapi petugaslah yang mengunjungi peternak, bahkan bisa menyentuh masyarakat peternak di wilayah-wilayah terpencil. Selain itu, inovasi ini mempunyai metode yang dapat mempermudah peternak dalam menanggulangi penyakit mastitis seperti DELIMA (Pendeteksian mastitis dengan menggunakan teknologi yang murah/sederhana menggunakan detergen), PAHLAWAN (Praktek Pencegahan Melawan Mastitis). KESATRIA MASTITIS juga disertai studi banding Low Budget yaitu studi banding ke peternak lain yang mempunyai kelebihan penanganan sapi perah dan masih dalam satu wilayah.
Peternak sapi perah kecamatan tutur sangat terbantu dengan adanya kegiatan KESATRIA MASTITIS ini. “Alhamdulillah sangat manfaat sekali dengan adanya kelas peternakan ini untuk peternakan rakyat seperti saya dan kawan-kawan, kegiatan ini tidak hanya dilakukan di ruangan terus tetapi bisa praktek langsung dengan sapi atau terjun ke kandang, serta pembelajarannya mudah dimengerti dan dipahami oleh peternak,” Jelas Hovet, Jum’at (11/02/2022).
“Harapan kami dengan adanya kelas peternakan ini semoga kedepannya bisa meningkatkan pendapatan dan produksi susu peternak”, kata Zainul menambahkan.
Inovasi ini telah direplikasi dan diterapkan di puskeswan lain yang ada di Kabupaten Pasuruan yaitu Puskeswan Pasrepan, Pandaan, Wonorejo, dan Grati. Inovasi ini dapat diterapkan juga untuk pencegahan penyakit lain dan pada jenis ternak lain.
Pada hari (10/03/2022) ini inovasi KESATRIA MASTITIS turut serta dalam kompetisi inovasi pelayanan publik Kabupaten Pasuruan Tahun 2022 yang dilakukan di Pendopo Nyaweji Ngesti Wenganing Gusti Kabupaten Pasuruan.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini