Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan turut serta dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kabupaten Pasuruan Tahun 2022 yang digelar Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Inovasi yang diikutsertakan dalam kompetisi ini berjudul KESATRIA MASTITIS (KELAS PETERNAKAN RUTIN UNTUK PENANGGULANGAN PENYAKIT MASTITIS). Inovasi ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus mastitis pada sapi perah di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Tujuan dari inovasi ini adalah
untuk meningkatkan status kesehatan hewan dan menekan angka kejadian penyakit mastitis dengan target bebas penyakit mastitis di tahun 2030, meningkatkan SDM peternak agar semakin responsif terhadap kejadian penyakit mastitis, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu, mengurangi pengafkiran dini sapi betina produktif sehingga meningkatkan populasi sapi, serta meningkatkan pendapatan peternak.
Dengan adanya inovasi KESATRIA MASTITIS, terdapat pembaharuan serta penyederhanaan birokrasi, sehingga memudahkan peternak untuk mendapatkan pelayanan penanganan mastitis yang cepat, akurat, tepat sasaran, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Kegiatan ini diimplementasikan mulai dari adanya informasi kejadian penyakit mastitis pada sapi perah yang diperoleh dari peternak/kelompok ternak, petugas lapangan, maupun koperasi susu dan diinformasikan ke petugas Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) melalui contact center atau datang langsung ke Puskeswan. Dari informasi tersebut petugas Puskeswan kemudian menuju lokasi untuk dilakukan inovasi KESATRIA MASTITIS berupa Kelas Lapangan (di kandang, lahan hijauan pakan ternak, dan lain-lain), pelayanan “Jemput Bola”, Deteksi Awal Mastitis Aman dan Sederhana (DELIMA) untuk pendeteksian awal dengan menggunakan detergen cair, Praktek Pencegahan Melawan Mastitis (PAHLAWAN) baik pencegahan melalui celup puting, managemen perkandangan, pemberian pakan, dan teknik pemerahan, serta dilanjutkan dengan studi banding Low Budget ke peternak lain yang mempunyai kelebihan dalam manajemen sapi perah yang dilakukan secara berkelanjutan, serta pembentukan Jaringan Terpadu Kader Mastitis (JUARA).
Dampak positif dari Inovasi ini adalah berhasil meningkatkan status kesehatan hewan dan menurunkan angka kejadian mastitis pada sapi perah 756 ekor (Tahun 2018) menjadi 524 ekor (Tahun 2021), meningkatkan kualitas susu (sampai dengan Grade 1) dan kuantitas produksi susu menjadi lebih dari 10 liter/ekor/Hari. Pengafkiran dini sapi betina produktif berkurang sehingga populasi sapi meningkat, dan pendapatan peternak juga meningkat. Selain itu, terjadi peningkatan SDM peternak khususnya mengenai penanggulangan penyakit mastitis sehingga peternak semakin responsif terhadap penyakit mastitis, bahkan telah terbentuk JUARA (Jaringan Terpadu Kader Mastitis). Dengan demikian, KESATRIA MASTITIS telah berhasil meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di kecamatan Tutur dalam 3 tahun terakhir.
Inovasi KESATRIA MASTITIS ini masuk ke “TOP 9 dalam Kategori Implementasi” pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kabupaten Pasuruan Tahun 2022.
“Terima kasih kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan yang telah memberikan manfaat besar kepada KPSP Setia Kawan Nongkojajar terkait dengan program KESATRIA MASTITIS”, kata H. Farhan Susanto selaku Manager KPSP Setia Kawan. “Semoga dengan adanya KESATRIA MASTITIS, para pertenak bisa lebih mudah, bijak dan aware dalam penanganan mastitis” ujar drh. Randy Nugraha selaku Field Supporting Officer PT.Indolakto.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini