Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan melakasanakan rapat koordinasi program zoonosis di Hotel Royal Senyiur Prigen Pasuruan (28/08/2024). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perwujudan ONE HEALTH dalam menghadapi ancaman penyakit zoonosis. Zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, menjadi perhatian dan ancaman terhadap sektor kesehatan. Sekitar 6 dari 10 penyakit infeksius pada manusia ditularkan oleh hewan dan 3 dari 4 penyakit infeksi baru (emerging infectious disease) berasal dari hewan. Oleh karena itu diperlukan pendekatan ONE HEALTH, yaitu kerjasama multisektoral dan lintas dispilin baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun global untuk mencapai kesehatan optimal dengan memperhatikan interaksi antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh direktur rumah sakit, kepala UOBF Puskesmas dan penanggung jawab program zoonosis puskesmas, serta dokter hewan puskeswan sekabupaten Pasuruan. Selain itu turut hadir pula perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan. Penyakit zoonotik seperti rabies, leptospirosis, anthrax, brucellosis, AI, pes dan Mpox menjadi bahasan dalam pertemuan kali ini. Penyakit zoonotik tersebut merupakan contoh penyakit yang berdampak pada kesehatan manusia, hewan serta lingkungan sebagai tempat tinggal bersama.
Dalam kegiatan tersebut juga diadakan diskusi panel dengan menghadirkan beberapa narasumber seperti Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur drg Sulvy Dwi Anggraini, M.Kes, Penanggung Jawab Zoonosis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Syarifah Nurhayati, S.KM, dan Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan drh. Panti Absari. Koordinasi lintas sektor menjadi faktor penting dalam penanganan zoonosis, sehingga deteksi, pencegahan dan respon dapat efektif dan efisien. Oleh karena itu kesepakatan bersama serta agenda prioritas di semua sektor yang terlibat menjadi sangat penting untuk dapat mengalokasikan sumber daya dan memperkuat penanganan zoonosis.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini